Kabar tidak sedap kembali datang dari BUMN di era pemerintahan Jokowi, sekarang PT Pertamina yang sedang mengalami kerugian hingga 11 Triliun saat jabatan komisaris utama dipegang oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Bagaimana bisa, disaat harga minyak dunia turun dan Pertamina menjualnya dengan harga tinggi masih bisa rugi? Perusahaan besar sekelas Pertamina bisa kalah dengan pedagang di pasar tradisional yang masih bisa untung walau harga jualnya terhitung sangat rendah dan dengan keuntungan yang bisa dibilang sangat kecil.
Kerugiannya pun sangat tiak masuk akal bisa mencapai angka 11 triliun, mengingat harga jual di Indonesia tidak mengalami penurunan sama sekali disaat harga minyak dunia turun. Mungkinkah benar adanya mafia di dalam Perusahaan tersebut, atau sebaliknya? yaitu tidak becusnya kinerja Ahok sebagai komisaris utama Pertamina.
Kinerja Ahok yang buruk ini tidaklah mengejutkan salah satu politisi Partai Demokrat Taufik Rendusara. Dia langsung membandingkan kinerja Ahok saat menjadi Gubernur Jakarta dengan kepemimpinan Anies Baswedan sekarang. Saat era Ahok menjabat kinerjanya memang kurang memuaskan, berbeda sekali dengan Anies Baswedan yang sudah meraih 21 penghargaan dari berbagai lembaga untuk Pemprov DKI.
Total kerugian Pertamina era Ahok sebagai komisaris utama mencapai USD767,92 juta, atau setara dengan Rp 11,28 triliun.
Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan pernyataan Ahok yang sempat mengatakan bahwa pendapatan Pertamina yang mencapai Rp 800 triliun sangat besar hampir setara APBN. Pada tanggal 27 Juni lalu juga Ahok pernah sesumbar jika pengawasannya benar maka “sambil merem’ juga Pertamina pasti untung.
Sempat viral pula video Ahok yang sesumbar akan membubarkan Pertamina jika dalam 7 bulan tidak untung. Berikut perkataannya dalam video tersebut “tujuh bulan juga udah mulai kelihatan kok, gua bilang kalau enggak gua bubarin, gua bersihin” celoteh Ahok sambil tertawa.
http://www.youtube.com/watch?v=qkw0DsFFdBM
Sesumbar itu memang mudah, apalagi menjadi orang yang dekat dengan penguasa saat ini. Apapun yang dikatakannya pasti seakan dibenarkan dan akan selalu di dukung oleh pemerintah saat ini.
Tetapi tidak pada kenyataannya, penunjukkan Ahok menjadi komisaris utama Pertamina langsung oleh Presiden ternyata malah merugikan perusahaan BUMN tersebut. Padahal mungkin tujuannya adalah hanya agar ada keikutsertaan unsur Tionghoa di dalam pemerintahan atau bidang penting negara.
Jadi untuk apa Jokowi menunjuk Ahok, orang yang sudah kurang berprestasi dan menjadi mantan narapidana menjadi komisaris utama di Pertamina? Kalau hanya untuk menambah masalah baru di Indonesia.
Jamlah Anak Terpapar Covid-19 di Indonesia Mencapai Angka Tertinggi
14 Agu 2020 | 557
Terkuak fakta yang sangat mengejutkan bagi negeri kita Indonesia, di mana Indonesia memegang rekor tertinggi untuk tingkat kematian anak di Asia Pasifik akibat virus Corona-19 yaitu sebesar ...
Terapkan Cara Berikut ini agar Tidak Gampang Dibohongi Orang Lain
15 Jun 2022 | 335
Masih ingatkah rasa sakit, marah, dan kesal ketika dibohongi seseorang? Pernahkah merasakan luka yang begitu dalam saat orang yang paling kita percaya justru menjadi orang yang ...
Cegah Stres untuk Menjaga Kesehatan Jantung
29 Maret 2022 | 431
Stres pasti dialami oleh semua orang dengan beragam penyebab yang berbeda. Beberapa penyebab yang paling umum yang dapat menyebabkan stres antara lain akibat aktivitas harian yang terlampau ...
Berbagai Masalah yang Dapat Ditangani Dengan Hipnoterapi
5 Okt 2020 | 942
Mungkin anda sudah pernah mendengar mengenai hipnoterapi? Yaitu tipe terapi dengan menggunakan hipnosis, di mana kesadaran seseorang pun dapat berubah. Hipnosis ini dilakukan dengan ...
Mengapa Wanita Suka Memeluk Boneka Ketika Tidur?
11 Feb 2020 | 1336
Boneka, ini adalah benda yang bukan hanya disukai oleh anak-anak. Boneka ini adalah salah satu benda kesukaan banyak orang, bahkan termasuk orang dewasa sekalipun! Boneka juga adalah salah ...
Ini Loh Keuntungan Menggunakan Virtual Office Legalyn Center
4 Okt 2019 | 2312
Virtual office atau kantor virtual yaitu jenis kantor sewa non-fisik yang dapat digunakan sebagai alamat legal bisnis serta mendapatkan fasilitas-fasilitas kantor dari sang provider. Dan ...