Asyiknya Mengayuh Sepeda (Kehidupan)...

Naik sepeda, siapa yang tak suka menaiki moda tranasportasi yang satu ini? Mendatar, menanjak, dan menurun tipe-tipe jalanan yang mungkin dilalui. Pepohonan, rumah-rumah, sawah, lapangan, sekolah, gedung perkantoran, taman, pabrik, ada berjuta tempat yang bisa disinggahi dengan sepeda. Angin, sinar mentari, melengkapi penjelajahan dengan sepedamu di rute-rute yang kau lalui.

Ketika kau hendak pergi ke kampus atau sekolah, terbayang tujuanmu mungkin akan berulang setiap harinya. Rumah menuju ke sekolah dan juga sebaliknya. Berulang lagi dan lagi. Adakalanya mungkin dengan rute tersebut, engkau merasa jenuh. Merasa bahwa setiap hari melalui rute yang sama dan seakan monokrom.

Jika kau melihat dari persepsi yang berbeda, sebenarnya engkau mungkin melalui rute (fisik) yang sama, tapi engkau bisa melalui rute (hati) yang berbeda lho. Coba deh ambil satu hal (atau lebih) yang sangat engkau syukuri setiap paginya. Tambahkan rasa syukurmu lagi dan lagi. Tanpa engkau sadari, mungkin rute fisikmu adalah sama setiap harinya, tapi rute psikismu jauh lebih panjang. Bisa jadi perjalanan psikismu sudah sampai di posisi yang sudah sangat jauh.

Di perjalanan psikis ini, engkau akan banyak menemukan kesyukuran dan ketakjuban atas karunia Tuhan. Perjalanan psikis ini juga dapat memberikan dampak yang sungguh luar biasa. Hari-harimu akan lebih berwarna dan tidak terasa monokrom lagi.

Yuk, coba tantangan baru mengayuh sepeda (kehidupan)!